mukhtarulaminnwdi.ponpes.id – Pondok pesantren dikenal sebagai tempat untuk mendapatkan pendidikan ilmu agama Islam, pelajar di sana disebut dengan ‘santri’, sedangkan guru disebut dengan ‘ustadz’ bagi guru laki-laki dan ‘ustadzah’ bagi guru perempuan. Pondok pesantren memiliki ciri khas tersendiri, ada pondok pesantren salafi, modern, atau khusus untuk tahfidz (menghafal) Al-Qur’an.

Pondok pesantren bukan hanya sebagai tempat memperdalam teori serta praktik ilmu agama Islam saja. Perlu diketahui bahwa pondok pesantren juga memiliki ruang kelas dan bangunan untuk unit sekolah seperti pada umumnya. Selain lebih banyak belajar tentang ilmu agama Islam, santri juga dapat mempelajari berbagai bahasa internasional sepert bahasa Arab, inggris,, kitab kuning, pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan sosial, Seperti yang ada di ponpes mukhtsrul amin NWDI Rensing Bat.

Hampir setiap pondok pesantren di Indonesia memiliki asrama sebagai tempat tinggal santri termasuk di ponpes mukhtarul amin NWDI rebsing bat. Biasanya santri akan pulang ke rumah untuk menikmati hari libur setelah waktu kenaikan kelas. dan liburlainnya. Ada juga pondok pesantren yang menerapkan sistem pulang-pergi, jika rumah wali santri berada cukup dekat dari pondok pesantren.

Adapun beberapa kelebihan jika bersekolah di Ponpes Mukhtarul Amin NWDI Rensing Bat,

1. Lebih banyak waktu untuk belajar ilmu agama Islam

Santri di dalam kelas mungkin akan mendapatkan pelajaran tentang Al-Qur’an, hadits, bahasa arab lengkap beserta nahwu dan shorof, kemudian fiqih, ushul fiqih, hingga tarikh islam (sejarah islam). Bonusnya, secara rutin di pagi hari santri akan mendapatkan pelajaran tentang tahsin sebelum memulai jam pelajaran di sekolah.

Santri sebenarnya memiliki kekayaan waktu untuk berkonsultasi dengan ustadz atau ustadzah pada lingkungan pondok pesantren yang strategis dan kondusif. Pondok pesantren memfasilitasi ruang yang nyaman untuk bejalar ilmu agama islam, santri bisa langsung datang ke rumah ustadz, di masjid, dalam kantor asrama, maupun ruang kelas yang sedang dibuka, tentu, santri dapat leluasa bertanya seputar ilmu agama islam selain pada waktu jam istirahat.

2. Ekstrakulikuler yang melimpah

Kalau di sekolah non-pesantren pada umumnya mungkin akan menemukan ekstrakulikuler pramuka, musik, dan olahraga. Berbeda dengan di pondok pesantren, ekstrakulikuler yang tersedia lebih beragam. Pada pondok pesantren Mukhtarul Amin NWDI Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat misalnya, di sana terdapat ekstrakulikuler pramuka, hadrah, basket, futsal, sepak , tenis meja dan bulu tangkis.

Dengan adanya ekstrakulikuler, waktu luang di luar jam sekolah dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat guna meningkatkan skill yang dimiliki santri. Beberapa ekstrakulikuler yang dilombakan dalam tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional untuk melatih santri berkompetisi sehat dalam memperoleh juara.

Ekstrakulikuler terkontrol dengan baik agar tidak mengganggu kegiatan utama santri, disiplin waktu dalam lingkungan pondok pesantren yang bersifat tegas menjadikan santri mampu membagi waktu untuk melakukan kegiatan akademik dan melakukan kegiatan non-akademik.

3. Jangkauan relasi yang luas

Pondok pesantren yang sudah lama berdiri biasanya memiliki santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada pula santri yang berasal dari luar daerah bahkan luar indonesia.