mukhtarulaminnwdi.ponpes.id – Kitab kuning merupakan sebuah kitab yang umumnya dijadikan sebagai pedoman ajar di berbagai pondok pesantren, khususnya di Indonesia. Lebih rinci, pengertian kitab kuning disebutkan dalam buku Kitab Kuning Dan Dinamika Studi Keislaman karya Dr. Mohammad Thoha, M.Pd.I.
Buku ini menjelaskan kitab kuning biasanya diartikan sebagai referensi buku-buku klasik berbahasa Arab yang memuat kajian-kajian ilmu agama Islam dan umumnya dikaji di pesantren, madrasah atau majelis ta’lim. Kitab kuning juga dapat dimaknai sebagai bahan kajian utama dalam mendalami kajian keislaman.
Kemahiran memahami kitab kuning dijadikan tujuan utama dalam menempuh pendidikan pesantren. Untuk mempelajari isi kitab kuning ini, kita perlu mengetahui bagaimana cara belajar kitab kuning yang benar.
Cara belajar kitab kuning disebutkan secara detail dalam buku berjudul Pendidikan Pesantren dan Perkembangan Sosial-Kemasyarakatan (Studi Atas Pemikiran K.H. Abdullah Syafi’ie) yang ditulis oleh Hasbi Indra yang memaparkan bahwa untuk belajar kitab kuning di pondok pesantren, para santri perlu melalui beberapa tingkatan-tingkatan belajar.
Mulai dari tingkat awal kemudian sampai ke tingkat lanjutan. Semua sesuai dengan keberadaan lamanya mereka belajar di pondok itu.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan cara belajar kitab kuning para santri dapat dilakukan dengan menggunakan metode sorogan yaitu santri per individu belajar langsung ke kyai dengan mendengarkan bacaan dan pemahamannya.
Cara lain belajar kitab kuning juga disebutkan di buku ini yaitu dengan bandongan, yaitu santri belajar ke kyai secara berkelompok dengan mencatat di sisi kitabnya atau memberi arti di bawah teks kitab tertentu. Tak hanya itu, cara belajar di pondok pesantren juga dapat dilakukan dengan halaqah, yaitu santri belajar bersama dan mendiskusikan masalah secara bersama-sama.
Itu dia pemaparan singkat mengenai cara belajar kitab kuning lengkap dengan ulasan ringkas mengenai isi dari kitab kuning yang perlu diketahui umat Muslim. Semoga bermanfaat untuk menambah keimanan Anda.
Sumber : https://m.kumparan.com