Ponpes Mukhtarul Amin NWDI – Seorang santri yang berada di pondok pesantren harus mengikuti etika yang ada di pesantren, bukan hanya di pondok pesantren saja yang mempunyai etika, sekolah umum pun pasti mempunyai etika untuk anak didik nya. Berbeda dengan etika untuk santri di pesantren, apa saja itu etika untuk santri?
Beberapa Adab dan Etika untuk Santri di Pondok Pesantren:
Berperilaku sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW
Maksudnya adalah kita meneladani dan mengamalkan apa-apa saja yang telah Allah ajaran kepada kita sesuai dengan syariat islam, dari bagaimana sikap dan perilaku kita terhadap guru dan orang tua. Seperti istrinya nabi muhammad saw yang bernama khadijah beliau terkenal akan sosok wanita yang mempunyai akhlak dan sifat terpujinya
Perlu ditanamkan juga etika kepada Allah SWT, seperti ketika sholat menggunakan pakaian terbaik. Harus senantiasa menjaga hati supaya terhindar dan jauh dari penyakit hati seperti prasangka buruk, iri hati, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya yang menyebabkan akal pikiran kita menjadi negatif.
Menjaga hati
Jangan pernah memberi kesempatan kepada hati untuk berpaling dari Allah SWT. Selalu jaga pikiran, pikiran setiap sesuatu ada sebab akibatnya. Terlebih setiap kegiatan kita baik dan buruk, walaupun ketika kita sedang sendirian, Allah dan para malaikat senantiasa mengawasi dan mencatat.
Selalu ingat Allah. Tentu pernah dengar istilah Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
Menjaga pikiran
Selalu quznudzon kepada Allah. Jangan pernah memikirkan kekurangan apapun kepada Allah. Pikiran kita bisa timbul dari sekitar kita, apa saja yang diserap oleh panca indera kita. Terutama dari audio visual. Harus selektif memilih medium dan relasi. Supaya pikiran tidak terpengaruh.
Menjaga tingkah laku
Menjaga segala sesuatu yang membuat Allah murka. Jaga tingkah laku, khususnya untuk akhwat yang lebih rentan diekspos:
Menempatkan dirinya sebagai muslimah yang sesuai dengan kodratnya
Apabila berbicara dengan lemah lembut, apabila berbusana sesuai dengan syariat islam, apabila dilihat menyenangkan dan tidak melampaui batas wanita-wanita pada umumnya
Mengubah dunia, dari dunia kerusakan moral kedunia yang santun
Memberi tahu kepada masyarakat melalui dakwah(menyebarkan ilmu-ilmu agama islam)
Menghormati saudara yang lebih tua dan menyayangi saudara yang lebih kecil/muda
Menghargai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh seseorang yang lebih tua. Menjaga sikap dan perkataan agar tidak menyakiti perasaannya
Berkata yang benar dan rendah hati (bukan rendah diri) tidak suka membanggakan dirinya dan sabar
Janganlah merasa yang paling sempurna karena didunia tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT. Bersikap rendah hatilah jika anda memiliki kelebihan dan jangan sombong,karena allah membenci seseorang yang bersikap sombong,terima dengan ikhlas dan lapang dada atas cobaan yang allah berikan
Memiliki rasa malu untuk melakukan hal-hal buruk
Setiap manusia pastilah memiliki rasa malu, apalagi apabila manusia tersebut melakukan hal-hal buruk yang pastinya akan merusak nama baik dan martabatnya
Menjadi wanita yang menjunjung tinggi ajaran-ajaran Islam
Seperti apa yang telah diajarkan oleh rasulullah saw, melalui dakwahnya kita dapat mengambil pelajaran untuk menjunjung dan mengamalkan ilmu-ilmu agama islam yang telah beliau ajarkan.
“Kita harus berjiwa besar, tidak hanya mengurus diri sendiri, tapi harus mengurus hal yang lebih besar. Orang yang berpikir kecil (sempit) maka jiwanya kecil. Orang yang berpikir besar (luas) maka ia berjiwa besar”
(Drs.K.H. Mahrus Amin)
Itulah adab dan etika santri, baiknya sebagai santri yang menjadi contoh yang baik untuk lingkungan karena apa yang kita ajarkan kepada orang di sekitar kita sekarang akan berguna suatu saat nanti. Dan ketika seorang santri berbuat hal buruk, berpotensi menjadikan lingkungan sekitar mengeneralisasi bahwa semua santri itu sama adab dan etikanya.
Semoga tulisan singkat tentang adab dan etika santri ini bermanfaat.