Metode Tahfizul Quran

Metode Talaqqi

Metode talaqqi adalah metode yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad alaihis sholatu wassalaam dan para sahabatnya. Secara bahasa talaqqi berarti bertemu atau berjumpa.

Metode ini juga sering disebut dengan metode musyafahah, yang secara bahasa berarti mulut ke mulut. Dahulu tatkala para sahabat belajar Al-Quran dari beliau, maka beliau membacakan Al-Quran dengan tartil. Sembari beliau membaca, para sahabat mendengarkan dengan seksama dan mereka langsung hafal tanpa diulang berkali-kali.

Itulah kelebihan para sahabat yang diberikan oleh Allah kepada mereka.

Sebagaimana namanya, talaqqi adalah metode dimana guru berjumpa dengan muridnya dan berinteraksi secara langsung.

 

Metode Qira’ah ‘Ala Asy-Syaikh

Metode ini sebenarnya adalah metode yang digunakan para tholibul ilmi zaman dahulu ketika belajar hadits atau kitab kepada syaikhnya. Qiraah Ala Asy-Syaikh artinya membaca dihadapan syekh atau guru.

Metode ini juga terkadang disebut ‘Ardhu Al-Qiroah yang artinya memperlihatkan bacaan.

Mudahnya, metode ini adalah kita menunjukkan bacaan kita atau hafalan kita di depan guru sembari guru mengoreksi apa yang kita baca. Setelah bacaan kita dinyatakan benar oleh guru maka guru akan memberikan ijazah atau sejenis pengakuan lainnya bahwa sang murid dinyatakan telah lulus.

Langkah metode ini tidak begitu rumit, yakni sang murid cukup membacakan hafalan yang telah ia hafalkan didepan guru kemudian guru memberikan semacam pengakuan bahwa murid ini telah hafal sekian juz. Pengakuan bisa dalam bentuk ijazah, catatan, rapot, persaksian, syahadah atau sejenisnya.

 

Metode Ayat Per Ayat

Metode ini adalah menghafalkan ayat demi ayat dalam Al-Quran. Metode ini sangalah cocok bagi pemula yang baru menghafal Al-Quran. Selain itu metode ini juga sangat ampuh untuk mengakhlukan surat yang ayatnya banyak tetapi pendek-pendek, seperti surat An-Naba’, An-Naziat, Shad, As-Shaffat dan sejenisnya.

 

Metode Membagi Halaman Menjadi 2 atau 3 Bagian atau Lebih

Metode ini adalah metode yang membagi halaman menjadi beberapa bagian. Masing masing bagian ini kita anggap sebagai satu ayat. Metode ini biasanya sangat cocok bagi mereka yang sudah menghafalkan sekitar 5 sampai 10 juz.

Selain itu metode ini lebih pas diterapkan pada surat yang jumlah ayatnya tidak banyak, tetapi ayatnya panjang-panjang seperti surat Al-Fath, Muhammad, Al-Hujurat, Qoof, dan sejenisnya.

 

Metode Per Halaman

Metode ini adalah menghafal pada satu halaman sekaligus. Biasanya metode ini cocok bagi mereka yang sudah hafalannya sekitar 20 juz keatas, karena mereka sudah terbiasa menghafal ayat yang banyak.

Selain itu, metode ini juga sering diterapkan pada surat yang jumlah ayatnya lebih dari 100 dan panjang-panjang disetiap ayatnya, seperti Al-Baqoroh, Ali-Imran, An-Nisa’ dan lain sebagainya.